-->

Proses Sistem Bahan Bakar

Otomotif Jogja - Proses Sistem Bahan Bakar


Salah Satu Bagian dari Proses Pembakaran yaitu Piston

Piston atau yang sering disebut dengan seker/torak yaitu salah satu bagian dari mesin pembakaran yang memiliki fungsi sebagai penekan udara masukdan menerima tekanan hasil pembakaran pada ruang silinder. Piston terhubung ke poros engkol (crankshaft,) melalui batang piston (connecting rod). Bahan dari piston dasarnya terbuat dari bahan yang ringan dan tahan tekanan, seperti alumunium yang sudah dicampu dengan bahan tertentu (aluminium alloy). Bisa juga dengan bahan tempa yang kuat dan ringan. Dengan bahan seperti itu maka piston memiliki nilai muaian lebih besar dibandingkan dari rumahnya (blok silinder).

Berikut ini akan saya sebutkan macam-macam jenis piston tersebut dan penjelasannya :

1. Split Piston
Pada piston tipe ini terdapat alur dibagian luar yang segaris dengan lubang pin piston. Biasanya alurnya berbentuk setengah bulat atau model U.

2. Slipper Piston
Adapun tujuan pembuatan coakan ini adalah untuk memperendek langkah piston sehingga dapat dihasilkan mesin dengan perbandingan kompresi yang tinggi serta dengan ketinggian mesin yang lebih pendek.

3. Authothermic Piston
Pada piston ini terdapat sebuah kawat baja yang berupa ring, yang mana kawat ini berfungsi untuk menyerap panas  pada bagian kepala piston, sehingga pemuaian yang berlebihan pada piston  dapat dihindari.

4. Oval Piston
Piston jenis ini memiliki bentuk oval


Offset Engine
Yang dimaksud dengan offset engine adalah sebuah kedudukan lubang pin piston yang sebenarnya tidak tepat pada garis tengah diameter piston. Dalam pembuatan piston , letak pembuatan pin piston sengaja dibuat tidak tepat pada garis tengah diameter piston. Adapun tujuannya atau alasannya agar piston tidak menggesek satu sisinya pada  dinding silinder. Bila lubang pin piston dibuat segaris dengan garis tengah piston maka satu sisi piston akan menggesek pada dinding silindernya.

Empat proses tersebut terbagi dalam Siklus 4 TAK


LANGKAH HISAP
a.  Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
b.  Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder
c.   Kruk As berputar 180 derajat
d.  Noken As berputar 90 derajat
e.  Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk ke silinder

LANGKAH KOMPRESI
a.  Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA
b.  Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup
c.   Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran (combustion chamber)
d.  Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api dan memulai proses pembakaran
e.  Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat)
f.    Noken as mencapai 180 derajat

LANGKAH TENAGA
a.  Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar
b.  Piston terlempar dari TMA menuju TMB
c.   Klep inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep buang mulai sedikit terbuka.
d.  Terjadi transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi kruk as
e.  Putaran Kruk As mencapai 540 derajat
f.    Putaran Noken As 270 derajat

LANGKAH BUANG
a.  Counter balance weight pada kruk as memberikan gaya normal untuk menggerakkan piston dari TMB ke TMA
b.  Klep Ex terbuka Sempurna, Klep Inlet menutup penuh
c.   Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port exhaust menuju knalpot
d.  Kruk as melakukan 2 rotasi penuh (720 derajat)
e.  Noken as menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat)

Dua proses tersebut terbagi dalam Siklus 2 TAK


LANGKAH PERTAMA
a.  Piston bergerak dari TMA ke TMB.
b.  Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan ruang bilas yang berada di bawah piston. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB, tekanan di ruang bilas semakin meningkat.
c.   Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
d.  Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
e.  Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan dalam ruang bilas akan terpompa masuk dalam ruang bakar sekaligus mendorong gas yang ada dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
f.    Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar

LANGKAH KEDUA
a.  Piston bergerak dari TMB ke TMA.
b.  Pada saat piston bergerak TMB ke TMA, maka akan menghisap gas hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi. (Lihat pula:Sistem bahan bakar)
c.   Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang bakar.
d.  Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
e.  Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum piston sampai TMA dengan tujuan agar puncak tekanan dalam ruang bakar akibat pembakaran terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan waktu dari mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.
SELANJUTNYA Pos Selanjutnya
SEBELUMNYA Pos Sebelumnya
SELANJUTNYA Pos Selanjutnya
SEBELUMNYA Pos Sebelumnya
 

Dapatkan update posting terbaru kami ke e-Mail Anda